Pola kalimat dalam bahasa Korea berbentuk subyek- Obyek- Predikat atau disingkat S-O-P. Hal ini tentu berbeda dengan susunan dalam bahasa Indonesia, yang menganut susunan Subyek-Predikat-Obyek. Bahasa korea membedakan tingkat kesopanan, situasi formal maupun informal.
Predikat dalam bahasa Korea dibentuk dengan merubah ( kongjugasi/ tashrif dalam bahasa arab ). Perubahan predikat ini didasarkan pada perbedaan waktu, tingkat kesopanan ataupun situasi.
1. 동작 동사 ( Dong jak dongsa / action verb ) : predikat yang berupa kata kerja .
Misalnya : 가다 ( kada ) = 가 + 다 ( pergi ). 일하다 ( ilhada ) = 일하+다 ( bekerja ).
2. 상태 동사 ( Sangtae dongsa / descriptive verb ) : yaitu predikat yang menunjukkan situasi.
Misalnya : 가깝다 ( kakapda = dekat ) lawan katanya adalah 멀다 ( molda = jauh ). 덥다 ( dopda = panas ) lawan katanya adalah 춥다 ( chupda = dingin ). dsb
3. ” 이다 ” 동사 (ida dongsa/ verb: to be noun ) : yaitu predikat yang berupa kata benda. contohnya :
a. 이것이 책입니다 ( igosi chekimnida) = ini adalah sebuah buku .
b. 저는 학생 아닙니다 ( jonen hakseng animnida ) = saya bukan seorang murid.
Ketiga bentuk predikat yang berakhiran ” da ” 다 tersebut adalah bentuk dasar yang dapat kita sebut dengan the dictionary form verb. (predikat dalam kamus ) .
Dari uraian di atas kita bisa menggambarkan bahwa predikat diletakkan pada akhir susunan kalimat dan bentuk dasarnya adalah berakhiran ” da “.
Insyaallah kita akan membahas perubahan -perubahannya pada pembahasan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment